Bantimurung sebenarnya bernama Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (BanBul). Bantimurung memang terkenal dengan habitat kupu-kupu terbesar di Sulawesi bahkan di Indonesia. Namun jangan salah, selain kupu-kupu ada objek lain yang tidak kalah menarik yaitu Air Terjun Bantimurung.
Lokasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
Air Terjun Bantimurung terletak di wilayah Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Air Terjun ini berada di dalam area Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Dari Makassar, bantimurung berjarak 50km ke arah timur laut. Jika anda menggunakan pesawat, maka hanya berjarak 20km saja dari Bandara Internasional Sultan Hasanudin. Sedang dari pusat kota maros berjarak 15km. Sebagai tempat wisata favorit di Sulawesi, banyak cara yang bisa ditempuh menuju Taman nasional Bantimurung. Angkutan banyak tersedia dan jika menggunakan mobil pribadi, dari Makassar kira-kira satu jam perjalanan saja.
Air Terjun Bantimurung bukanlah air terjun berhulu dari tempat yang tinggi. Air terjun ini tingginya hanya beberapa meter saja dan sumber aliran sungai yang sebenarnya cukup tenang. Di musim kemarau, debit air yang mengalir tidak begitu deras. Sebaliknya saat musim hujan, debit airnya deras sehingga menjadi pemandangan yang lebih menawan. Di kawasan air terjun Bantimurung ini terdapat penyewaan ban yang bisa digunakan untuk berseluncur di air terjun. Air Terjun Bantimurung berukuran lebar 20 meter dan tinggi 15 meter.
Di bawah curahan air terjun terdapat sebuah tempat pemandian dari landasan batu kapur yang keras dan tertutup lapisan mineral akibat aliran air selama ratusan tahun. Kedalaman air di pemandian ini antara mata kaki hingga ke pinggang. Di sebelah kiri air terjun terdapat tangga beton setinggi 10 meter yang merupakan jalan menuju dua gua yang ada di sekitar air terjun, yaitu Gua Mimpi dan Gua Batu.
Air Terjun Bantimurung diliputi suasana sekitar yang sejuk. Maka tidak aneh jika Bantimurung menjadi tempat favorit untuk berwisata bagi orang-orang Makassar. Sama halnya Gunung Tangkuban Perahu bagi orang Bandung. Kalau Anda datang di akhir pekan atau hari libur bisa dipastikan tempat ini akan penuh sesak oleh wisatawan.
Air Terjun Bantimurung karakternya bersahabat. Oleh karenanya, ada yang menyewakan perahu karet untuk meluncur dari ketinggian air terjun tersebut. Tidak mahal,cukup Rp 5000,- hingga Rp10.000,- anda sudah bisa merasakan sensasi arung jeram di air terjun Bantimurung.
Untuk keamanan, perhatikan betul jika anda berkunjung dimusim hujan. Karena hampir bisa dipastikan medannya menjadi menantang. Air terjun Bantimurung tentu menjadi semakin deras. Jalan-jalan yang dilalui bisa menjadi licin disertai batuan terjal. Untuk anda penggemar fotografi, siang hari adalah waktu berkunjung yang tepat.
Air Terjun Bantimurung
Di sekitar lokasi air terjun Bantimurung juga tersedia beberapa tempat peristirahatan berupa bungalow dan wisma bagi para pengunjung yang ingin lebih lama menikmati keindahan alamnya. Di sepanjang jalan masuk ke lokasi, terdapat sejumlah pedagang souvenir kupu-kupu berbentuk gantungan kunci ataupun hiasan dinding dengan harga berkisar antara Rp.5.000,- hingga Rp. 1.000.0000,-
Berdasarkan data sejarah, seorang naturalis Inggris Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan ini mengoleksi banyak jenis kupu-kupu, tepatnya pada tahun 1856-1867. Salah satunya “Papillo Androcoles”, jenis kupu-kupu terbesar dan sangat langka, berekor seperti burung layang-layang. Dengan species tak kurang dari 150 jenis, Wallace menamai Bantimurung sebagai Kingdom of Butterfly.
Taman Nasional Bantimurung dikenal hingga ke mancanegara
Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan berencana akan melengkapi fasilitas pendukung di objek wisata alam Bantimurung. Antara lain hotel, waterboom, restoran, wisata gua dan wisata kupu-kupu.
Di tahun 2011, Pemkab Maros telah membuat masterplan untuk promosi besar-besaran Taman nasional Bantimurung. Tujuan akhirnya adalah agar Bantimurung lebih populer di mata dunia. Selain Bantimurung, objek wisata lain yang akan dilakukan perbaikan sarana dan prasarana adalah wisata taman prasejarah Leang-leang (goa yang juga tak jauh dari Bantimurung), wisata sungai dan pemandangan khas Rammang-rammang, wisata kuliner yang ada di kota Maros, serta Pantai Kuri di Kecamatan Marusu.
Ramai dikunjungi Wisatawan
Sebelum memasuki pandemi covid-19, jumlah pengunjung Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memiliki tren positif yang cenderung naik dari tahun ke tahun. Sebaliknya, sejak adanya pandemi, jumlah pengunjung di kawasan ini mengalami penurunan. Selain dikunjungi wisatawan lokal, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung juga dikunjungi wisatawan mancanegara. Umumnya, Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Taman Nasional Bantimurung berasal dari Belanda, Italia, Perancis, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea. Memang Bantimurung sangat cocok menjadi ikon wisata alam Obyek wisata di Indonesia.
Foto sampul:
Albert Youl Tondatuon